Wamenpar: Aplikasi All Indonesia permudah kedatangan wisatawan

Bacaweb.com – Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa mengatakan bahwa peluncuran aplikasi All Indonesia mempermudah kedatangan wisatawan mancanegara ke dalam negeri.

“Integrasi layanan imigrasi, bea cukai, kesehatan, dan karantina dalam satu aplikasi akan memberikan pengalaman perjalanan yang lebih efisien, cepat, dan nyaman bagi wisatawan. Ini adalah bagian dari upaya kita untuk meningkatkan pengalaman kostumer pariwisata Indonesia,” kata Ni Luh.

Dalam peluncuran di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pada Rabu (1/10), Ni Luh menilai All Indonesia merupakan sebuah terobosan penting dalam menyederhanakan proses kedatangan wisatawan di bandara dan pelabuhan internasional.

Aplikasi itu diyakini mampu mempermudah proses kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia, sehingga Indonesia dapat menjadi salah satu destinasi wisata pilihan bagi wisman.

“Dengan proses kedatangan yang lebih lancar dan mudah, wisatawan bisa langsung fokus menikmati keindahan dan keramahtamahan Indonesia,” katanya.

Ni Luh mengungkapkan pihaknya siap berkolaborasi dengan seluruh kementerian/lembaga terkait untuk memastikan implementasi “All Indonesia” berjalan efektif di seluruh pintu masuk internasional. Sebab, kolaborasi dan inovasi adalah kunci untuk mewujudkan pariwisata yang berkualitas, inklusif, dan berkelanjutan.

“Pariwisata tidak bisa bergerak sendiri, melainkan harus didukung ekosistem lintas sektor. Semoga langkah ini memberi manfaat luas, baik bagi wisatawan maupun masyarakat,” kata dia.

Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto menambahkan inovasi dalam pelayanan keimigrasian adalah suatu keniscayaan.

Ia membeberkan dalam data keimigrasian tahun 2023, ada 20 juta orang baik itu warga negara Indonesia maupun warga negara asing, yang masuk ke Indonesia.

Angka ini kemudian meningkat 20 persen di tahun 2024 menjadi 24 juta orang dan pada Januari sampai September 2025, tercatat ada 20 juta orang yang masuk ke Indonesia.

“Pintu gerbang negara kita bagaikan etalase bangsa. Pengalaman pertama yang dirasakan oleh masyarakat internasional tentunya akan membentuk citra Indonesia di mata dunia. Sistem deklarasi lintas batas yang modern, ramah, dan efisien adalah hal pertama yang kita sodorkan kepada dunia,” ujar Agus.

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono menilai aplikasi ini tidak hanya menjadi aplikasi untuk mencatat kedatangan warga negara Indonesia dan warga negara asing.

Namun, juga mengintegrasikan fungsi imigrasi, Bea Cukai, Kesehatan dan juga karantina terhadap tumbuhan, hewan, termasuk ikan, dan produk-produknya yang masuk ke Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *