Solidaritas Dunia! Global Sumud Flotilla Tetap Maju Menuju Gaza Meski Dihadang Israel

BacaWeb.com – Ketegangan di perairan Mediterania Timur kembali meningkat setelah armada kemanusiaan “Global Sumud Flotilla” dilaporkan melanjutkan pelayarannya menuju Jalur Gaza pada hari Kamis, 2 Oktober 2025. Keputusan ini diambil meskipun sehari sebelumnya, pada Rabu, 1 Oktober 2025, militer Israel melakukan intervensi dan mencegat sebagian dari konvoi kapal tersebut.

Dalam sebuah pernyataan resmi yang dirilis dan dilansir oleh kantor berita AFP pada Kamis pagi, pihak penyelenggara Global Sumud Flotilla mengonfirmasi adanya “gangguan” dari pihak Israel. Namun, mereka menegaskan bahwa insiden tersebut tidak mematahkan semangat misi mereka.

“Meskipun ada upaya pencegatan oleh militer Israel di perairan internasional, sebagian besar kapal kami tetap berkomitmen pada misi kemanusiaan ini,” demikian bunyi pernyataan tersebut. “Pada Kamis pagi, kami melanjutkan perjalanan, semakin dekat dengan pesisir Gaza untuk menyuarakan solidaritas dan mengirimkan bantuan.”

Insiden pencegatan terjadi pada Rabu waktu setempat. Menurut sumber dari aktivis di dalam flotilla, kapal-kapal militer Israel mendekati konvoi mereka, mengeluarkan peringatan melalui radio, dan melakukan manuver yang bertujuan untuk menghentikan atau mengubah arah pelayaran mereka. Belum ada laporan rinci mengenai apakah terjadi konfrontasi fisik atau kerusakan pada kapal dalam insiden tersebut.

Pihak Pasukan Pertahanan Israel (IDF) belum memberikan komentar resmi terperinci mengenai operasi pada hari Rabu. Namun, dalam pernyataan-pernyataan sebelumnya terkait misi serupa, Israel secara konsisten menyatakan bahwa blokade maritim terhadap Gaza diperlukan untuk mencegah penyelundupan senjata kepada kelompok militan di wilayah tersebut. Israel biasanya menawarkan untuk menerima dan memeriksa kargo bantuan di pelabuhan mereka untuk kemudian mentransfernya ke Gaza melalui jalur darat.

Global Sumud Flotilla, yang namanya berarti “Ketabahan Global”, adalah misi internasional yang terdiri dari beberapa kapal berukuran kecil hingga sedang. Kapal-kapal ini membawa aktivis hak asasi manusia, jurnalis, dan sejumlah bantuan kemanusiaan simbolis seperti pasokan medis dan bahan pendidikan. Tujuan utama mereka, menurut penyelenggara, bukanlah sekadar mengirimkan bantuan, melainkan menyoroti blokade berkepanjangan yang telah berlangsung selama bertahun-tahun di Jalur Gaza dan dampaknya terhadap lebih dari dua juta penduduknya.
Situasi saat ini masih tegang.

Dengan armada yang terus bergerak mendekati zona eksklusi maritim yang diberlakukan Israel di lepas pantai Gaza, potensi eskalasi tetap tinggi. Komunitas internasional memantau perkembangan ini dengan cermat, dengan seruan dari berbagai organisasi kemanusiaan agar semua pihak menahan diri untuk menghindari terulangnya insiden kekerasan seperti yang terjadi pada misi-misi flotilla di masa lalu. Nasib para aktivis dan pelayaran mereka dalam beberapa jam ke depan akan sangat bergantung pada respons militer Israel di lapangan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *