Membaca Buku Bisa Jadi Terapi Kejiwaan

Bacaweb.com – Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa lulusan Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jiemy Ardian, menjelaskan membaca merupakan salah satu bentuk terapi kejiwaan yang disebut biblioterapi.

Jiemy Ardian menekankan membaca buku memiliki perbedaan dengan aktivitas membaca atau scroolling di media sosial.

“Membaca buku, apalagi buku fisik, melatih otak untuk fokus dan berpikir secara mendalam, sementara di medsos memberikan stimulasi instan untuk segera menggulir (scrolling) yang justru membuat otak menjadi “malas” dan mudah terdistraksi dalam bacaan,” katanya dalam sebuah acara di Jakarta.

Menurut dia, fenomena itu bisa disebabkan oleh desain konten vertikal di media sosial yang sangat cepat dan adiktif.

Pengguna media sosial menjadi terbiasa dengan konten yang langsung atau to the point.

Jika dalam dua detik saja konten yang dilihat tidak menarik, maka pengguna bisa dengan mudah menggantinya. Artinya batas konsentrasi terhadap bacaan (attention span) semakin menipis karena pergeseran kebiasaan membaca.

Akibatnya orang menjadi lebih tidak sabar saat membaca karena otak telah dilatih untuk konsumsi konten bacaan yang instan.

Namun membaca buku melatih imajinasi pembaca, sebuah aspek yang kurang terpenuhi dalam konsumsi konten visual yang sudah jadi dalam aktivitas scrolling media sosial.

Di tengah dominasi media sosial, meluangkan waktu untuk membaca buku merupakan investasi krusial untuk menjaga kesehatan mental dan kognitif.

Membaca buku dapat menjadi penyeimbang yang vital agar pembaca tidak menjadi individu yang reaktif, tidak sabar, dan kehilangan kemampuan untuk berpikir secara mendalam.

Dalam kesempatan itu Jiemy juga menyampaikan, bahan bacaan tidak harus selalu yang berat-berat. “Saya percaya itu dan saya bicara pada konteks yang sangat luas, termasuk buku-buku yang ada di sebelah One Punch Man, One Piece saya baru tahu One Punch Man yang dia bersama Flashy Flash (nama karakter komik) ternyata ada dicetak ya, saya akan beli habis ini,” kata Jiemy.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *